Ojek Payung

0 komentar
Hujan adalah Rahmat Allah yang diturunkan dari langit. Hujan begitu dinantikan oleh semua makhluk jika musim kemarau melanda dan sangat dikhawatirkan jika hujan terus menurus mengguyur bumi ini, takut banjir adalah alasan yang paling utama dari kekhawatiran ini.

Tapi..tidak untuk para peng-Ojek Payung, hujan adalah salah satu makhluk Allah yang senantiasa dinantikan karena lewat hujan ini Allah menurunkan rezkinya buat mereka ini.

Pengojek Payung ini biasanya beroperasi di pusat keramaian seperti mall atau perkantoran menantikan siapa saja yang ingin memakai jasa mereka.

Dapat Hadiah Kalender

0 komentar
Siang ini saya kedatangan tamu, tanpa basa basi beliau memberika sebuah hadiah kalender masehi. Syukran yah..jazakallahu khair.

Seperti tahun sebelumnya kalender yang terpajang “cantik” di kamar saya, juga hadiah dari beliau.

Ketertarikan saya terhadap kalender yang diterbitkan oleh kantor beliau karena berisi gambar Islami yang menyejukkan mata. Belum lagi kalender buat saya sebagai timer, pengingat aktivitis keseharian saya. Kalender juga sebagai penghibur ketika lelah, yah… jika terdapat tanggal merahnya alias libur..hmmmm…

Wallahu a’lam (ST)

Bingung dengan Berita Online

0 komentar
Istana Negara, Gedung MPR,kasus korupsi, suhu politik, pesawat hilang, dunia Islam, dunia olahraga dan beberapa berita ringan adalah pencarian utama saya saat membuka laman website.  Rasa penasaran terhadap kondisi terkini disekitar saya menjadikannya menu sarapan sebelum memulai aktivitas.

Tapi ada rasa ketidak percayaan terhadap berita online yang ada. Terkadang bahkan sangat sering berita yang disampaikan tidak berimbang bahkan sangat memihak kepada golongan tertentu.

Jadilah saya harus pilah pilih berita atau informasi dalam sebuah situs berita online, layaknya memilih makanan sehat maka memilih laman berita onlinepun harus seperti itu.

Tidak Lagi Merayakan Maulid

0 komentar
Teringat waktu kecil saya, setiap tahunnya masjid kecil yang ada di kampung saya itu merayakan Maulid kelahiran Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Semua warga menyambut suka cita, mereka sangat antusias dengan mempersiapkan segala keperluan maulid. Dibuatnya songkolo’,  telur rebus warna warni, berbagai macam kue traditional serta pernak pernik pendukungnya.

Saya sebagai anak-anak tentunya menyambut perayaan tersebut dengan suka cita, dipikiran kami waktu itu adalah makan-makan dan menyaksikan sajian hiburan pada saat maulid.

Bekal dengan Sepotong Ubi Jalar

0 komentar
Seperti biasa jam-jam segini kampung tengah saya minta dimanjakan. Bergegas saya membuat kopi hangat dan mengeluarkan bekal dari dalam tas yang saya bawa dari rumah.

Yummy…bekal sehat dengan segudang nutrisi siap dilahap. Sebenarnya menikmati makanan ini akan bertambah sadis jika dibarengi dengan tomat dan cabe yang diulek alias cobe’-cobe mentah, tapi sayang kedua bahan utama cobe’-cobe' ini tidak tersedia dikulkas.

Tanpa menunggu lama langsung saja bekal ini saya santap dengan lahapnya, sepotong ubi jalar yang mulai menemani pola makan saya. Umbi yang satu ini sangat gampang ditemukan dengan harga yang murah meriah.

Waktu Dzuhur tadi….

0 komentar
Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menunaikan shalat dzuhur berjamaah di Masjid, begitupun yang saya rasakan pada hari ini.

Rasa ngantuk dan cipur karena cuaca yang memang sangat mendukung harus kita lawan demi mendapatkan Rahmat dari Allah Ta’ala (jamaah…oh..jamaah..).

Tapi ada yang aneh pada waktu dzuhur tadi, setelah iqomah posisi shaf awal sempat kosong karena tidak ada jamaah yang ingin mengisinya, yang ada saling mempersilahkan. Kasi’na mungkin tidak sampaipi itu kodong ilmu kepada dua orang tadi tentang keutamaan shaf awal pada shalat berjamaah.

Rembesan Air di Pojok Masjid

0 komentar
Pagi indah dengan gemercik air hujan menemani langkahku menuju kantor yang saya sebut “Kantor Pojok Masjid” bukan tidak mensyukuri tapi memang tempatnya pas dipojok Masjid.

Dipojok masjid inilah kami menyimpan banyak suka duka (walaupun sukanya lebih banak) dalam menjalankan kewajiban sebagia ummat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ditempat ini pula canda tawa mengisi kejenuhah yang terkadang muncul tiba-tiba.

Perayaan Tahun Baru karena Kita?

0 komentar
Alhamdulillah atas segala nikmat dari Allah hingga saat ini masih bisa menghirup udara dengan jazad yang sehat.

Dipagi yang cerah tanpa guyuran hujan saya berangkat menuju tempat kerja, yah kerja karena kantor saya tidak mengenal libur tahun baru. 1 januari ini seperti hari-hari biasanya tidak ada yang beda, bedanya hanya umur yang berkurang dan waktu yang terlewatkan sia-sia.

Walaupun pagi ini terasa sangat ngantuk akibat dentuman petasan dan liukan terompet yang membuat mata susah terpejam, saya harus tetap semangat mengayuh sepeda motor saya. Yah…inilah resiko karena belum maksimalnya dakwah.
Copyright © ZONA 554