Antara Dakwah Kampus dan Dakwah Sekolah

Zona554. "Antum saja dek penanggung jawabnya" saya mencoba menawarkan amanah kepada salah seorang ikhwah. "Tidak bisa kak, soalnya saya koordinator disini (dakwah sekolah red) dan koordinator juga di LDF kak" jawabnya. "Ooo…" lanjutku singkat.

Obrolan singkat tapi sarat dengan makna, obrolan yang sedikit menggambarkan aktivitas dakwah di dunia kampus dan di dunia sekolah. Aktivitas yang menurut saya sangat indah dan penuh warna warni, membuat para pelakonnya bingung harus pilih yang mana. Fokus di dakwah sekolah atau kampus, atau memilih keduanya.


Pertanyaan yang sering muncul dari para alumni dakwah sekolah, mana yang lebih baik aktif di dakwah kampus atau dakwah sekolah? Pertanyaan yang gampang-gampang sulit. Mengapa? Karena dua-duanya sangat penting. Dakwah sekolah membutuhkan dakwah kampus begitupun sebaliknya. Tapi disudut lain ada yang berpendapat, sebaiknya fokus disalah satu lini. Aktif di dakwah kampus atu aktif di dakwah sekolah. 

Walah…makin bingung.

Buat yang memilih aktif di dunia kampus dan dunia sekolah (aktif disini maksudnya totalitas dalam amanahnya) harus mampu mengatur waktunya sebaik-baiknya. Perkuliahan jalan, dakwah kampus ok dan dakwah sekolah lancar gak lelet. Tentunya ini membutuhkan mujahadah yang super luar biasa karena akan banyak menguras waktu, tenaga dan biaya. Tapi percayalah Insya Allah, Allah pasti akan memberikan kekuatan. Tapi jangan lupa jaga makan dan konsumsi vitamin agar penyakit aktivis "maagh" tidak kambuh. Konsumsi madu dan habbattussauda harus rutin. Istirahatpun perlu dijaga, biar dikit yang penting kualitanya. Imam Ahmad mengatakan "istirahat itu jika salah satu kaki menginjakkan kaki di surga" jadi tetap semangat.

Buat yang memilih salah satunya (dakwah sekolah atau dakwah kampus) tentunya kita harus benar-benar totalitas dalam menjalankan amanah. Tapi perlu diingat..jika kita memlih Fokus dalam Dakwah Sekolah bukan berarti kita menjauh dari lingkungan dakwah di kampus. Kita harus tetap andil dalam kegiatan kampus terutama dakwah fardiyah di kampus. Aktif dengan dakwah sekolah bukan berarti tidak terlibat dalam dakwah kampus, libatkanlah diri kita dalam event –event kampus seperti mabit, tarbiyah gabungan, pengajian umum dan lain-lain. Tapi untuk program khusus dan memerlukan perhatian khusus, STOP dulu..karena kita juga punya tugas dakwah yang sama pentingnya dengan dakwah kampus.

jika kita memlih Fokus dalam Dakwah Sekolah bukan berarti kita menjauh dari lingkungan dakwah di kampus

Lalu..bagaimana jika kita memilih Fokus dengan Dakwah Kampus alias melepaskan diri dari Dakwah Sekolah (bukan mundur), jalan ini tentu kita lakukan jika penerus dakwah kita di sekolah sudah ada dan mampu mengelolah dakwah sekolah dengn baik. Kenapa? Karena kita tidak ingin kesibukan kita dalam dakwah kampus membuat dakwah di sekolah mati suri alias tidak ada lagi generasi dakwah sekolah. Perlu juga dipahami…sesibuk apapun kita dengan dakwah kampus maka pembinaan di sekolah tetap jalan, minimal harus membina satu Halaqah Tarbiyah di sekolah. Yah..harus disamping mereka adalah penerus dakwah sekolah, tentunya mereka juga adalah calon aktivis dakwah kampus jika mereka telah lulus kelak
 –Insya Allah-

sesibuk apapun kita dengan dakwah kampus maka pembinaan di sekolah tetap jalan, minimal harus membina satu Halaqah Tarbiyah di sekolah

Pilihan itu ada ditangan kita karena dimanapun kita terlibat yang penting Dakwah tetap jalan. Tapi ingat..semua tentu ada resikonya. Mintalah pendapat Murabbinya atau Pembinanya tentang masalah ini.

Jadi Fokus dalam salah satunya bukan berati lepas total dari salah satunya. Intinya tetaplah berkonstribusi dalam dakwah, apapun itu. Dan banggalah menjadi Tentara Allah.

Wallahu A'lam (ST)


1 komentar:

Abid Fauzan mengatakan...

Tulisan ini gue banget...

Posting Komentar

Copyright © ZONA 554