Selamat Buat Tim Sukses

Pilwalkot Makassar baru saja usai, Alhamdulillah setidaknya Kota Makassar sedikit lebih bersih dari warna warni baliho para calon Walikota tersebut. Pohon-pohon kembali tersenyum setelah sekian lama tersakiti dengan hantaman paku 10 cm yang menusuk dalam ditubuhnya.

Hasil perhitungan cepat (quick count) memberikan kebahagiaan tersendiri kepada calon walikota dengan persentase tertinggi dalam pemilihan. Lain halnya dengan kandidat yang terliat lesu dengan quick count namun masih tersimpan harapan dengan perhitung real dari KPU Makassar.


Mari kita flash back sesaat sebelum pencoblosan, usut punya usut tersiar kabar begitu gigihnya para tim sukses dari kubuh masing-masing kandidat. Serangan fajar…yah…serangan fajar, sebuah istilah yang sangat santer terdengar. Melalui lisan teman saya, beliau menyebutkan serangannya berupa Ikan Bandeng, ada yang berupa uang tunai 300 ribu rupiah, ada yang berupa satu rak telur, beras dan lain-lain.

Sangat dilematis,  mengapa karena para calon pemilih terkadang cuek dengan kondisi pemerintahan, bagi sebagian mereka siapapun yang terpilih tidak akan berpengaruh terhadap dirinya. Sehingga mereka hanya butuh bukti yang nyata, yah..bukti nyata. Dan bukti nyata itu menurut sebagian mereka adalah serangan fajar itu.

Lain halnya dengan orang-orang yang berpikir jauh kedepan, berpikir untuk kemaslahatan ummat secara umum. Buat mereka sosok pemimpin sangat berpengaruh dalam setiap langkah yang mereka, maka tidak salah jika sebagian mereka berusaha dan berjuang agar memenangkan calon kandidat yang menurut meraka akan mampu memperkecil kemudhoratan yang ada.

Kita semua paham, mereka-meraka yang terjun kedunia politik adalah masih kurang ideal dalam pandangan kita karena kita beranggapan Politik (parlemen) untuk saat ini bukan sebuah solusi untuk memperbaiki kondisi ummat, dan memang seperti itulah nasehat para ulama.

Namun….apakah kita diam dan pasrah dengan keadaan sekarang ini? Copas dari status Fbnya ust. Syamsuddin “Kita semua mengimani bahwa demokrasi bukan sistem Islam. Tapi, apakah umat Islam tidak boleh sama sekali memanfaatkan demokrasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka?

Kalau ada tanah kita yang dirampas oleh orang lain, lalu terbit sertifikat palsu atas nama si perampas itu. Apa sebaiknya yang kita lakukan? membiarkan hak (tanah) kita dimiliki (dirampas) orang lain? atau berusaha merebut/mengambil kembali hak kita tsb? kalau kita mau mengembalikan tanah kita yg direbut orang tsb, maka kita hanya punya dua pilihan (1) mengambilnya kembali secara paksa (misalnya dengan membunuh si perampas itu)? atau menempuh jalur hukum, yang notabene hukum thaghut?”

Kita memilih kandidat buak karena beliau sudah sangat ideal, tapi kita memilihnya karena mereka berdualah yang terbaik dari semua kandidat yang ada.

Terakhir…Selamat..selamat..selamat kepada semua Tim Sukses, selamat atas kejujurannya dalam kompetisi ini. Selamat atas kejujurannya…selamat karena tidak melakukan segala macam cara untuk sebuah kursi panas yang penuh tanggung jawab. Adapun beberapa kekhilafan yang ada, semoga menjadi pelajaran berharga atas sebuah pengalaman yang luar biasa ini. Semoga sabar atas segala ocehan manusia yang tidak bertanggung jawab. Jika dituduh terjatuh pada Politik Praktis, toh pada dasarnya mereka hanya bicara atas dasar nafsu.

Sekali lagi selamat atas kejujurannya…..

Wallahu a’lam (ST)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA 554