Kami minta maaf wahai Palestinaku, kami hanya bisa melihatmu
dihantaman rudal-rudal tentara zionis, kami hanya bisa menyaksikan ibu-ibu dan
anak-anak kalian tergeletak tak berdaya, kami hanya bisa melihat rumah-rumah
kalian hancur akibat hantaman rudal penjajah zionis, kami hanya bisa melihat
tangisan anak-anak kalian mencari ibunya.
Maafkan kami wahai Palestinaku. Kami tak berdaya membantu
kalian menghalau rudal-rudal dari penjajah zionis itu, kami tak berdaya memukul
mundur para penjajah itu.
Malu rasanya melihat kalian terus berjihad melawan
kebengisan para penjajah itu, malu rasanya melihat semangat kalian membela
tanah suci ummat Islam itu sementara kami disini hanya duduk manis di Negara
yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
Maaf kami wahai Palestinaku. Kami hanya bisa berdoa, itulah
yang bisa kami lakukan.
Ingin rasanya membantu kalian, tapi kami malu…kami ini
lemah. Kami tidak seperti kalian yang menjadikan Al Qur’an itu hidup dalam
dada-dada kalian. Kami belum mampu menjadikan Al Qur’an hidup dalam hati para
pemuda kami. Kami belum mampu menjadikan pemuda kami bangga dengan Al Qur’an.
Terimah kasih wahai Palestinaku. Kalian telah membangunkan kami dari tidur panjang itu. Kalian telah mengingatkan kami akan keluarbiasaan
Al Qur’an. Kalian telah mengingatkan kami atas semangat TARBIYAH itu.
Semoga Allah melindungi kami dan kalian, semoga Allah
memberikan kekuatan kepada kami dan kalian dan semoga Allah melimpahkan rasa
takut kepada musuh-musuh kita. Kekuatan hanyalah milik Allah. Wallahu a’lam
(AN).
1 komentar:
gara2 Palestina banyak org lupa bahwa masih banyak penderitaan di tempat lain spt Pakistan, Nigeria, Somalia, Myanmar, Ukraina, Sudan, Yaman dan lain-lain, di mana tiap hari org tewas krn perang atau kelaparan....yg itu sama sekali terlupakan..
bahkan oleh kami yg mengaku humanis...
Posting Komentar