Zona554. Alhamdulillah, pujian terus mengalir kepada Allah atas sebuah nikmat yang tidak pernah berhenti mengalir. Termasuk didalamnya menjadi bagian hidup dari seseorang yang menyejukkan hati ketika bersanding bersamanya, berjalan bersamanya dan menikmati hidup bersamanya.
Pujian dan sanjungan terus mengalir lembut untuknya, cinta kasih tidak pernah pudar dan seluruh jiwa ini rela kupertaruhkan untuknya.
Kekasihku dihinakan, Kekasihku dilecehkan dan aku tidak rela dengan semua itu.
Begitulah orang-orang diluar Islam, tidak akan pernah berhenti menghujat dan melecehkan agama Islam yang mulia ini. Mereka tidak akan pernah berhenti sampai kita mengikuti agama mereka.
وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Dan tidak akan rela orang-orang Yahudi dan Nasrani kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS al-Baqarah: 120)
Belum lepas dibenak kita penghinaan yang dilakukan oleh musuh – musuh Allah kepada Nabiullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berupa dibuatnya karikatur beliau, muncul lagi sebuah film yang sangat tidak layak dikatakan sebuah hasil karya seni (tapi lebih layak dikatakan sebagai sebuah karya para pendengki) yang menggambarkan Nabi yang mulia Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang tidak sepantasnya.
Lantas apa yang kita harus lakukan dengan beredarnya Film yang menginakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut? Apakah kita diam? Kita bungkam?
Tidak…jiwa sebagai taruhannya jika Nabi kita yang mulia ini dihinakan oleh musuh – musuh Allah. Kita pantas marah, kita pantas menghukum pelakunya dengan hukuman tertinggi yakni hukuman mati. Lantas bagaimana kita melakukannya saat ini? Tentu sangat sulit
Kita serahkan semua masalah ini kepada para ulama, artinya membela kehormatan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam harus berdasarkan bimbingan dari para ulama. Kita bukan ummat yang tidak tahu aturan dengan menyikapi setiap masalah tanpa pertimbangan yang matang. Membela kehormatan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bukan dengan cara kekerasan, tapi perlihatkan kalau Islam itu agama yang memiliki adab dan akhlak yang mulia sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Perlihatkanlah bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan kepada kita untuk menghargai hak-hak orang kafir.
Sekarang saat mari kita lawan mereka, setidaknya kita membenci kebiadaban musuh – musuh Allah tersebut. Kemudian buktikan cinta kita kepada Rasululullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan senantiasa mempelajari risalah beliau, mengamalkan dalam kehidupan sehari hari ajaran beliau dan mengajak orang – orang disekitar kita untuk mempelajari risalah yang beliau bawa.
Jangan mengaku mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sementara kita sibuk dengan urusan dunia sehingga menyempatkan sekali sepekan saja untuk TARBIYAH sangat sulit. Kita sangat sulit melawan panasnya mentari, gumpalan debu, derasnya hujan dan serta dan, dan, dan… Bukankah menuntut ilmu itu berarti menjaga warisan Rasulullah? Bukankan menuntut ilmu itu mengajarkan bagaimana kita membela Rasulullah?
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat benar-benar lalai.” (QS. Ar Ruum: 7).
Jangan mengaku mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kalau duduk sejenak membaca mukjizat terbesar beliau saja sangat sulit. Padahal Al Quran adalah kitab yang sangat dibenci oleh musuh – musuh Allah yang salah satu tujuan mereka menghina Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam agar kita jauh dari kitab ini.
Sekarang buktikan kalau kita mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Jangan kita mengaku mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sementara kita hanya terdiam melihat ummat Islam jauh dari agamanya, tidak perduli dengan agamanya dan membiarkan Al Quran sebagai pajangan.
Jangan kita mengaku mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sementara Bid’ah kita biarkan meraja lela, bukankah Bid’ah itu melecehkan Rasulullah? Lantas mengapa kita duduk membisu membiarkan mereka terjebak?.
Lantas kalau kita mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lalu mengapa kita tidak perduli dengan generasi muda, generasi penerus pembela Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Maka “BUKTIKANLAH CINTA KITA”. Wallahu a’lam (ST).
0 komentar:
Posting Komentar