Masjid yang dulunya begitu sederhana kini tampak begitu megah berdiri tegak disudut sebuah kampung yang begitu sejuk (tapi buat aku begitu dingin). Masjid bersejarah yang mengajari penduduk mungil dengan baca tulis Al Quran dan doa sehari-hari. Masjid yang disetiap sorenya ribut oleh suara anak-anak. Masjid yang menghasilkan remaja-remaja yang berkualitas dan tangguh.
Masjid dulu itu, kini begitu indah dengan fasilitas lengkap (tanpa AC). Tapi sayang seribu sayang, kemegahannya tidak berarti apa-apa dengan kondisinya yang memprihatikan.
Sepi tanpa jama’ah. Begitu kesepian ditengah banyaknya penduduk kampung yang begitu sibuk dengan aktivitas masing-masing. Masjid yang sangat kesepian “bahkan diwaktu ramadhan sekalipun” kata salah seorang ibu yang sering ke masjid itu.
Menurut sumber yang kami peroleh, masjid ini terkadang berbulan-bulan tidak terdengar kumandang adzan didalamnya (terkecuali jum’at). Padahal ada imam kampung yang diangkat menurut kesepakatan kaum muslimin di tempat itu. Sendainyapun ada, itupun hanya di waktu magrib, insya dan subuh saja (sekali lagi itupun kadang-kadang).
Miris rasanya melihat pemandangan seperti ini setiap harinya. Bingung! Aku juga tidak mengerti apa permasalahannya, padahal penduduknya 100% muslim. Tapi yang ada seperti ini.
Inilah problem utama dari segelintir ummat islam sekarang, mereka jauh dari Al Quran. Al Quran hanya bacaan wajib bagi anak kecil, setelah khatam Al Quran…Al Quranpun ditinggalkan. Inilah kerisauan Rasulullah yang disampakan kepada Rabbnya
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوْا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُوْرًا
Dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini diabaikan”. (QS al-Furqan : 30)
Tanpa adanya pencerahan agama bagi masyarakat semisal “TA’LIM UMUM” atau “TARBIYAH” maka akan selamanya kita akan melihat pemandangan seperti ini setiap harinya. Jalan TARBIYAH inilah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang membimbing para sahabatnya sehingga hutan belantara dilalui dalam keadaan mata tidak bisa melihat sekalipun dilakukan demi mendatangi Masjid untuk sholat berjamaah.
Lantas apakah kita akan berdiam diri dengan kondisi ini, berdiam diri hanya untuk duduk manis menuntut ilmu dan tanpa usaha untuk menyebarkannya? Kalau hal ini terus kita lakukan, maka wilayah Indonesia yang berpenduduk Islam terbanyak di Dunia ini akan mengalami nasib yang sama.
Maka siapkanlah diri kita……… Wallahu a’lam(ST)
0 komentar:
Posting Komentar