Rintihan Sang Mantan Ikhwah

Assalamu ‘alaikum…

Bertahun-tahun lamanya penyakit ini terkubur dalam jazadku, hanya Allah yang tahu. Penyakit ini begitu menyiksa jazad dan batinku, terkadang saya berteriak tapi tak seorangpun yang mendengar dan menoleh kepadaku. Saya begitu terasing, dunia ini begitu sempit, dada ini begitu sesak. Tak ada lagi yang peduli dengan penyakitku. Haaahhh….kembalikan saya.

Tak kutemukan lagi canda mereka, tak kurasakan lagi makan bersama dengan mereka, tak kurasakan lagi nginap bersama dengan mereka, tak kurasakan lagi berjuta kenangan indah bersama mereka. Kemana kalian?? kenapa menjauh dariku?? Kenapa kalian tidak mendengar teriakanku??

Dulu saya tahu betul apa itu tarbiyah, ta’lim dll. Bahkan saya dengan fasihnya mengingatkan mereka tentang pentingnya melahkahkan kaki menuju majelis ilmu. Saya sangat tahu itu, tapi mengapa kaki ini begitu berat untuk menuju kesana. Kenangan ta’lim malam ahad itu seolah-olah tidak membekas lagi dalam hatiku, saya telah amnesia tentang keindahan tarbiyah. Saya tahu itu…tapi saya tidak sanggup lagi, bantu saya ya..akhi…tolong saya.

Sholat lima waktu yang saya sangat paham harus tepat waktu di Masjid terkadang lewat begitu saja seiring kesibukannku, suara adzan tidak lagi menusuk sanubariku. “Kan bisa sebentar, masih panjang waktunya pikirku”, kata-kata itu sering terlontar dalam hatiku yang dulu sering saya dengar dari orang-orang, yang dulu sering saya motivasi mereka agar......(saya sangat malu dengan semua itu). Kenapa saya seperti ini, saya butuh kalian untuk merobohkan pagar iblis dalam hatiku.

Akhi…saya sudah sangat jauh, jauh dari semua itu. Saya tahu itu semua salah, tapi saya tidak sanggup untuk bangkit, tidakkah kalian mendengarkan jeritanku. Mengapa kalian diam saja, saya telah jauh akhi, bantu saya. kalian jangan egois menikmati hidayah itu, saya bukan dulu lagi, saya butuh nasehat dari kalian semua.

Akhi…saya sakit, kalian jangan biarkan penyakitku ini bersarang dalam tubuhku. Bantu saya menghancurkan kerasnya hati ini, bantu saya ya..akhi…

Akhi…jangan diam saja melihat jiwaku yang sakit ini.

NB : Ini hanya sedikit dari bisikan hati dari orang-orang yang tahu akan sebuah kebenaran
Ini hanya fiktif, mohon maaf jika ada yang salah dengan coretan ini.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

semoga aku tidak terkena penyakit ini..amiin

Anonim mengatakan...

makanya,jangan samakan istilah 'futur' dengan kafir. meskipun ada saudara kita yang terkena syubhat,janganlah dijauhi.itu namanya kesombongan!terlalu banyak hal seperti itu terjadi yang saya perhatikan selama ini,dan prinsip kebanyakan para 'ikhwa' terlalu dangkal. hidayah adalah nikmat rezki terbesar yg diberikan oleh Allah,kan? rezki itu mutlak harus dibagi walaupun yang kita punya hanya sedikit. jadi hidayah yang diberikan kepada kita itu mutlak harus dibagi kepada orang yang sedang kekurangan, bukan malah di diskriminasikan

Posting Komentar

Copyright © ZONA 554