Aku Ingin Menampar Mahasiswa Baru

Baliho besar menyambut kedatangan Mahasiswa Baru dihampir setiap sudut kampus. Selamat datang para calon intelektual muda di kampus …. . Tidak ada yang salah dengan baliho tersebut karena benar, kampus adalah tempat untuk melahirkan intelektual – intelektual muda penerus perjuangan bangsa di masa yang akan datang.

Apakah isi baliho itu benar adanya??

Mahasiswa Baru bakalan menginjakkan kakinya pada salah satu tempat yang konon sudah merdeka puluhan tahun lamanya, KAMPUS…itulah salah satu nama tempat penjajahan pada sebuah Negara yang merdeka. Penjajahan yang mengatasnamakan OSPEK

Suatu hari saya pernah rapat disalah satu lembaga yang menaungi inspirasi mahasiswa pada jurusan tersebut yang agenda utamanya adalah penyambutan mahasiswa baru (baca: penindasan mahasiswa baru). Salah seorang anggota mengatakan “we..jangan ada senyuman untuk MABA (mahasiswa baru)”. Yah…karena kami satu lembaga tentunya itu adalah keputusan yang harus dipatuhi.

Jadilah OSPEK  merupakan ajang untuk memperlihatkan kesombongan, keangkuhan, kebengisan bahkan ajang balas dendam senior kepada para juniornya (MABA). Perlakuan itu mulai dari tidak bolehnya junior lewat di depan seniornya itupun harus menunduk (kapan itu dilanggar maka sebuah tamparan akan melayang dipipi mereka bahkan tendanganpun bisa dilontarkan), setiap junior harus mengikuti apa yang diperintahkan oleh seniornya bahkan sampai hal-hal yang masuk dalam kategori perbuatan kesyirikan (na’udzubillah) kalau tidak seperti itu maka kembali cacian, makain dan tamparan akan mereka dapatkan dari sang penjajah ini.

Saya kira fenomena diatas hanya sebagian dari tindakan para senior kepada para Mahasiswa Baru (walaupn saya tidak mengatakan semua kampus tapi hampir seluruhnya)

Tidak ada yang salah dengan OSPEK, bahkan saya sangat setuju dengan adanya OSPEK akan tetapi sistem yang diberlakukan oleh orang-orang yang mengatas namakan dirinya intelek itulah yang saya sangat tidak setuju didalamnya.

OSPEK sejatinya adalah pengenalan awal terhadap dunia kampus, ajang untuk membina keakraban antara intelektual muda dan calon intelektual muda  serta ajang untuk merajut persaudaraan.

Ingin rasanya saya menampar muka (tapi bukan muka para Mahasiswa Baru) tapi muka para senior yang melakukan peloncoan tersebut. Tapi Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam melarang kita untuk menampar muka seseorang


Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda " Apabila sesorang kamu hendak memukul saudaranya (dengan tujuan dibenarkan syara') hendaklah dia menjauhi dari memukul mukanya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya Allah -Azza wa Jalla- akan menyiksa orang-orang yang menyiksa manusia di dunia”. (HR. Muslim)

Admin zona554

3 komentar:

Anonim mengatakan...

naudzu billahi minzalik

Swastika mengatakan...

saya heran, para keparat2 mahasiswa senior selalu berdalih mereka menindas juniornya karena mereha balas dendam akibat para seniornya dahulu juga melakukan hal demikian pada mereka. KALAU MAU BALAS DENDAM, BUNUHLAH PARA SENIOR YANG MENYIKSA KALIAN WAKTU OSPEK DULU!!!! BUKAN PADA KAMI YANG TAK TAHU APA MASALAH KALIAN....BRENGSEK!!!!!
LAGIPULA, APA UNTUNGNYA BAGI KAMI MENGENAL PARA MAHASISWA SENIOR????

admin mengatakan...

Sebenarnya tidak semua senior seperti itu hanya sebagian kecil dari komunitas yang kecil.
Soal balas dendam, agama kita melarang membalas seseorang dengan lebih dari perlakuan seseorang terhadap kita dan al qur'an juga menyebutkan kalau memberi maaf itu lebih baik.

Posting Komentar

Copyright © ZONA 554