Bulan Desember bagi ummat Nasrani adalah bulan
bersuka cita sebab mereka akan merayakan kelahiran “Anak Allah” (kata mereka)
Yesus Kristus sang juru selamat (kata mereka).
Menurut ajaran Kristen Yesus adalah salah satu
Tuhan dalam tiga konsep ketuhanan yang mereka anut. Mereka meyakini (beriman)
bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Yesus adalah Tuhan mereka, mereka ingat Yesus
ketika akan melalukan berbagai aktivitas kesehariannya. Yah..karena mereka
yakin Yesuslah yang akan menjaga mereka dalam segala aktivitas kesehariannya.
Mau makan ingat Yesus, mau minum ingat Yesus, bangun tidur ingat Yesus,
berkendaraan ingat Yesus dan di Gereja apalagi..segala proses ibadah untuk
Yesus.
Pada tanggal 25 Desember mereka meyakini sebagai
tanggal kelahiran Yesus Kristus. Kebahagiaan tanpak jelas dalam rona wajah
mereka dihari itu, mereka membuat berbagai macam makanan, membeli baju baru,
gerejanya diperindah dan masih banyak lagi model menyambut kebahgiaan hari itu.
Jelas..karena 25 Desember adalah hari raya Ummat
Nasrani/Kristen
Jika kita telah mengetahui segala aktivitas
mereka menjelang dan pada saat 25 Desember, maka masih pantaskah kita sebagai
ummat Islam ikut-ikutan dalam perayaan itu.
Masihkah kita mengucapkan “Selamat Hari Natal”
kepada kaum yang menyekutukan Allah, masihkah kita mengucapakan “Merry
Christmas” kepada kaum yang menuduh Allah secara keji memiliki anak, masihkah
kita turut bergembira turut bersuka cita dan berpesta sementara mereka
menghinakan Allah dan Rasul-NYA.
Apakah kita tidak sadar dengan segala aktivitas
itu, yah…mengucapakan “Selamat Natal” sama saja kita mengakui ketuhanan Yesus
Kristus, sama saja kalau kita mengakui kesyirikan mereka, sama saja kita juga
menuduh Allah punya anak.
Sahabat… perilaku-perilaku seperti itu secara
tidak langsung turut “Menyembah Yesus”
Sahabat…jangan terpancing dengan kata
“Toleransi”
Sahabat..toleransi itu hanya berlaku untuk
aktivitas duniawi semata bukan dalam hal hubungan kita dengan Allah.
Sahabat …toleransi itu berlaku jika terkait
hubungan kemanusiaan. Membantu mereka dalam membangun rumah, memberi makan,
membantu dalam pengobatan dll.
Sahabat… toleransi itu tidak berlaku jika
terkait malasah Aqidah=Keimanan.
Sahabat…apakah anda akan toleran kepada para
penuduh keji kepada Allah, ahli kesyirikan…tentu tidak kan!
Silahkan berbuat baik kepada Ummat Kristen tapi
untuk urusan aqidah, katakanlah kepada mereka “Allah melarangku” Lakum
diinukum waliyadiin (untukmu agamamu dan untukku agamaku)
Ini loh salah satu alasan kenapa kita terlarang
mengucapkan Selamat Natal
Al Qur’an Surah At Taubah : 30-31
“Kaum Yahudi berkata, ‘Uzair adalah anak Allah.’ Itulah pernyataan mereka dengan lisan mereka yang menyerupai perkataan orang-orang kafir sebelumnya. Allah melaknat mereka. Oleh karena itu, kemana mereka itu dipalingkan? Mereka telah menjadikan pendeta dan ulama mereka sebagai sesembahan selain Allah, begitu pula terhadap Isa bin Maryam. Padahal mereka tidaklah diperintah kecuali suapaya hanya menyembah Tuhan Yang Esa, tidak ada tuhan kecuali Dia, Tuhan Yang Mahasuci dari perbuatan syirik mereka.” (QS. At-Taubah: 30-31)
Sahabat…Allah sendiri yang membongkar Kesyirikan mereka bukan? bahkan dalam surah lain Allah lebih menegaskan akibat dari perbuatan yang mereka lakukan
“Sungguh telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Isa bin Maryam itu adalah Allah.” (QS. Al-Maidah: 17)
“Sungguh telah kafir orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari tiga tuhan.” (Al-Ma’idah: 73)
Jadi Toleransi itu tidak berlaku dalam perayaan
Natal yah sob…
Wallahu a’lam(ST)
0 komentar:
Posting Komentar