Menjelang shalat Jum’at saya sempatkan berbincang dengan
seorang bocah. Ternyata bocah itu adalah pemulung cilik, dari segi penampilan tidak
Nampak bahwa dia adalah seorang pemulung.
Sepasang baju gamis membuat dia begitu berwibawa dan
berkelas dipandangan saya. Anak ini sangat professional, bisa menempatkan diri
dalam berbusana, mana masjid mana area bukan masjid. Orang kantoran mah kalah…
Saya kemudian membuka pembicaraan...
Saya : “Dek…yabo-yaboki?”
Pemulung Cilik (PC) : Iye’..tapi tidakmi sekarang, ojek
payungma..
Saya : apa kerjanya mamatta’?
PC : Tidak ada..
Saya : Bapatta’ iya?
PC : Bawa bentor…
Saya : Itu uangta’ kalau habis ngojek payung, diapakanmi?
PC : Kukasi mamakku bayar utang
Saya : Utang…utang apa?
PC : cicil TV, Kulkas…
Saya : (betul…betul..)
Wallahu a’lam (ST)
0 komentar:
Posting Komentar