Beberapa hari yang lalu saya sedikit terkejut karena terpilih
dalam skuad tim Volly Ibnu Sina, soalnya tahun lalu saya tidak mendapatkan
kesempatan itu. Dan tahun ini…Alhamdulillah saya dipercaya memperkuat tim
kebanggaan ini.
Emas…sudah pasti incaran setiap Tim yang ikut dalam ajang
tersebut.
Jreng….hari yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga,
dengan memakai kaos oblong lengkap dengan celana dipaksa olah raga yang sudah
tidak Isbal lagi, plus sepatu keren hasil perburuan diskon terpasang dengan
rapinya ditubuh yang hanya ngimpi punya perut kotak-kotak.
Lanjut…
Terdengar suara panggilan dari pengeras suara panitia, yang
operator soundnya akhwat (ikhwahnya pade kemana yeh..) “tim Ibnu sina
menghadapi tim…(lupa..). bergegas saya menanggalkan sepatu hasil perburuan diskon
saya..(nah..lo..kok dilepas) dan masuk kelapangan dengan celana sedikit digulung.
Priit….pukulan pertama dari lawan dan point untuk tim lawan.
Priit…pukulan kedua dari lawan dan 2-0.., priittt..3-0, priitt..4-0, priitt…5-0,
priitt..6-0, priitt..7-0, hufft…setelah lawan puas dengan angka 7 akhirnya Tim
Ibnu Sina berhasil mencuri 4 point.
Priit..prit….babak pertama telah usai dengan kemenangan
dikubuh sebelah.
Optimis menang harus… #InsyaAllah
Bapak kedua berlangsung sangat sengit karena Tim Ibnu Sina bisa
mencuri banyak point, tapi saya heran kenapa dimenit menit akhir kami sangat
sering membuang peluang, dan tahu sendirilah…kami tersingkir dibabak penyisihan.
Malu dengan kekalah ini…tidak…saya malah senang bisa terlibat
dan menambah keakraban sesama guru sekolah Islam se-Makassar.
Sebenarnya kita bisa menang di babak kedua tapi waktu magrib
sudah sangat dekat, belum lagi siap-siap pergi Ta’lim malam Ahad di Abdesir. Jadi
teman saya bilang “biarmi deh…karena maumi magrib, klo menangki, perpanjangan
waktu lagi, na hampirmi magrib”
Sekedar bocoran guru Ikhwah Ibnu Sina cuman 7 orang.
Sekian carita hari ini…wallahu a’lam (ST)
0 komentar:
Posting Komentar