Tidak terasa empat tahun saya telah menginjakkan kaki di kampus yang tercinta ini. Hari ini perjuanganku selama empat tahun akan terbayar dengan sebuah simbol kebesaran wisudawan yaitu toga. Insya Allah selepas wisuda saya akan membuat acara syukuran, yah…sekedar makan-makan dan mengundang teman-teman.
Tidak terasa juga empat tahun yang lalu saya diajak oleh seorang ikhwah untuk ikut belajar mengaji dan belajar dasar-dasar keislaman yang belakangan saya ketahui bernama Tarbiyah. Setiap pekannya saya diberikan nasehat dan ilmu-ilmu islam lainnya oleh seorang ustadz yang kami sebut murabbi. Hari-hariku begitu indah dengan tarbiyah ini, begitu menyejukkan.
Seiring perjalan waktu, melihat kondisi kaum muslimin khusus teman-teman kampus saya yang jauh dari Islam, mendorong saya untuk terjung mengajak mereka mengenal islam lewat tarbiyah yang menjadi rutinitas pekanan saya juga. Mereka adalah generasi penerus Islam yang saya tidak rela mereka terjerumus dan tenggelam dengan nikmat dunia yang begitu menipu.
Selain itu, saya juga tergolong orang yang aktif dalam Lembaga Dakwa Kampus yang ada dikampus saya. dimana saya dan ikhwah yang lain bayak berkecimpung dalam dunia ini disela-sela kesibukan kuliah. Dalam lembaga ini saya banyak belajar tentang arti hidup dan tujuan hidup, lewat lembaga ini saya menemukan orang-orang yang begitu perhatian padahal sebelumnya kita tidak saling mengenal bahkan banyak diantara kami berasal dari pulau yang berbeda.
Nilai ukhuwah yang begitu kental saya rasakan, makan bersama, tidur bersama, kerja bakti, saling mendukung dan terlalu banyak kenangan indah yang saya lalui di lembaga ini. Bahkan terkadang makan siang adalah sarapan sekaligus santap malam buat kami bersama.
Kedewasan saya dapatkan disini, teman-teman suka maupun duka saya dapatkan. Mereka selalu ada tatkala saya membutuhkan keberadaannya. Mereka membangunkanku tatkala saya terjatuh. Mereka mengingatkanku tatkala saya khilaf. Mereka senantiasa mengingatkanku dengan kenikmatan dunia yang hanya sementara ini.
Sekarang saya akan meniggalkan itu semua, nama saya bertambah panjang dengan gelar yang menyertainya. Saya akan bertemu dengan tamu-tamu asing yang sering saya dengar dalam tarbiyah, saya akan bertemu dengan sosok yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam katakana lebih hina dari bangkai binatang dan tidak berharga walaupun hanya sehelai sayap nyamuk.
Tidak…gelar itu hanya untuk nama saya bukan untuk dakwah yang dulu dan sampai mati saya geluti (Insya Allah). Dunia bukan tujuan utama saya, saya tidak boleh larut dengan dunia karena tempat abadi telah menunggu yang entah kapan saya akan menempatinya. Yaa…Allah istiqomahkanlah diri hamba
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”
Semoga kita semua berada diatas agama-NYA hingga akhir hayat. Amiin…..
Wallahu a’lam (AN)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar