Zona554. Dipagi hari yang begitu sejuk, mata saya tertuju pada
handphone yang memperlihatkan lampu indicator yang terus berkedip seolah tidak
sabar meminta agar saya segera meraihnya. Setelah saya membuka pesan dalam WA,
pesan pertama yang saya lihat adalah "Innalillahi Wainna 'ilaihi Roji'un,
orang tua kami Ust. Umar wafat.." Innalillahi wainna 'ilaihi
roji'un..Yaa..Allah. Saya seolah bingung harus berbuat apa.
Saya tidak terlalu kenal banyak tentang beliau, saya hanya mengenal
sosok beliau yang ramah dan senang membantu. Kalau melihat status-status beliau
di FB (sewaktu masih sehat) berisi pertanyaan bagaimana keadaan ikhwah?,
lagi menghimpun dana untuk kegiatan sosial, ucapan salam, hanya seputar itu. Tidak
salah memang, soalnya keseharian beliau yah…seperti itu, tanya kabar, senyuman
khas (yang selalu terbayang), membantu ikhwah. Yah..sekali lagi seputar itu
saja. Tentunya kerja dakwah beliau (saya kira semua ikhwah sudah tahu).
"Mim Tasydid" itulah kenangan saya secara langsung bersama Beliau.Ceritanya
berawal ketika saya ikut SIDIT (Daurah Ta'rif) yang diadakan di Masjid Wihdatul
Ummah, suatu kegiatan untuk mempelajari dasar-dasar keIslaman. Diakhir acara
dibuat kelompok-kelompok kecil berisi 10-15 orang dan didampingi oleh satu
orang Ustadz sebagai Pembina tetap tiap kelompok tersebut. Kala itu saya di damping
Oleh Ustadz Aji Abu Bakar dan seterusnya mendampingi kelompok kami yang kami
sebut "Murabbi". Singkat cerita ketika kami mengikuti kajian keIslaman
Dasar tiap pekannya (TARBIYAH), ada satu waktu Murabbi saya berhalangan tetap
dan digantikan oleh Ustadz Umar Sholeh.
Seperti biasa yang sering kami lakukan jika Tarbiyah adalah memulai
dengan perbaikan bacaan Qur'an, satu persatu mengaji dan satu persatu dapat
arahan hingga akhirnya tiba giliran saya. Sayapun dengan gugupnya membaca ayat suci
tersebut, hingga sampai pada salah satu ayat Ustadz Umar menegur saya
"hmm.." kode dari beliau pertanda ada yang kurang tepat. Saya kembali
mengulang dan kembali beliau berucap "hmm..". saya bingung salahnya
dimana? Karena menurut saya itu sudah benar. Beliau kemudian menunjukkan
kesalahannya dan memberi contoh bagaimana cara pengucapannya.
Kenangan terindah dengan beliau, walaupun hanya sekali pertemuan (karena
setelah itu Beliau mendapatamanh dakwah ke Daerah) tapi memberikan ilmu yang
tidak pernah saya lupa hingga saat ini dan seterusnya Insya Allah.
Sekarang Beliau telah menyelesaikan fase hidupnya di dunia, Beliau telah
dipanggil oleh Sang Khaliq. Rahimahullah, semoga Allah mengampunkan segala dosa
beliau dan melipatgandakan pahala Beliau. Dan semoga Allah mempertemukan kita di
Surga-NYA kelak. Amiin yaa.. Rabb!
Wallahu a'alm. (ST)
1 komentar:
aammiin.
walau belum pernah melihat beliau. tapi melalui tulisan ini, kami dapat melihat sosok ramah tamah beliau. semoga menjadi inspirasi bagi para pelaku dawah.
Posting Komentar